Jangan Berpikir Begitu, Tapi Berpikirlah Memang Begitu

Photobucket Photobucket

Statistik Pengunjung

08.33 | Posted in




CARA MUDAH MEMBANGUN JARINGAN LAN

Jaringan Komputer
Saat ini, banyak orang yang memiliki dua komputer atau lebih, terutama bila membeli komputer baru yang lebih canggih, sedangkan komputer lama masih bisa di pakai. Komputer bias berupa komputer desktop, laptop/notebook, dan Personal Digital Assistant (PDA).
Dua unit komputer dapat dihubungkan menjadi sebuah jaringan komputer. Komputer yang terhubung dengan jaringan akan memberikan manfaat yang lebih banyak. Yaitu Berbagi file antar komputer, berbagi perangkat keras, seperti printer atau CDRoom, bermain game multi-player, dan berbagi koneksi internet merupakan beberapa contoh mamfaat dari jaringan komputer.
Disini saya akan menjelaskan definisi jaringan komputer, perkembangan jaringan komputer, system operasi yang mendukung jaringan komputer, dan manfaat jaringan komputer.

I. Definisi Jaringan Komputer
1. Jaringan komputer adalah suatu system yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Komputer, printer, atau perangkat keras yang terhubung dengan jaringan dikenal dengan istilah node.
2. Jaringan komputer yang paling sederhana, terdiri dari dua buah node. Jaringan tersebut dapat disusun oleh hubungan dua bauh komputer atau perangkat keras.
II. Topologi Jaringan Komputer
1. Topologi adalah cara menghungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya hingga membentuk sebuah jaringan. Topologi yang paling sederhana adalah topologi Point to Point. Topologi ini digunakan untuk menghubngkan dua buah titik pada suatu jaringan.
2. Topologi Line merupakan pengembangan dari Topologi Point to Point. Komputer yang telah terhubung dalam jaringan point to point di sambungkan kembali hingga membentuk susunan seperti sebuah garis.
3. Topologi Bus merupakan topologi dimana semua node dihubungkan melalui dua buah ujung. Pada kedua ujung kabel di pasang suatu perangkat yang berfungsi untuk mencegah hilangnya sinyal pada kabel. Perangkat tersebut dikenal dengan istilah Terminator.
Keuntungan penggunaan topologi ini adalah strukturnya yang sederhana dan membutuhkan sedikit kabel.
Kelemahan topologi ini adalah sulitnya mengisolasi kesalahan jaringan dan padatnya lalu-lintas data dalam jaringan. Jaringan dengan topologi ini membutuhkan repeater untuk jarak kabel yang jauh. Jika ada suatu node yang terputus, seluruh jaringan akan putus total.
4. Topologi Ring adalah suatu cara menghubungkan komputer sehingga membentu ring (lingkaran). Topologi Ring yang berupa lingkaran membuat data dikirim ke setiap node dalam jaringan. Informasi yang diterima oleh suatu node akan diperiksa terlebih dahulu, apakah data itu ditujukan untuk node tersebut atau bukan. Penggunaan topologi ini mampu menghemat penggunaan kabel. Kerugian penggunaan topologi Ring adalah peka kesalahan dan pengembangan jaringan lebih kaku.
5. Topologi Star merupakan topologi dimana semua node dihubungkan melalui suatu node secara terpusat. Titik pusat jaringan ini atau concentrator berupa suatu Hub atau Switch. Semua data yang ditransmisikan antar node dalam topologi star memberikan keuntungan berupa control yang terpusat pada satu titik. Perubahan atau gangguan pada suatu node tidak akan mengganggu kelancaran jaringan secara keseluruhan. Namaun kelemahan topologi ini ada pada titik pusat jaringan. Jika perangkat concentrator mengalami kerusakan, seluruh node dalam jaringn juga akan terganggu.

III. Jenis - Jenis jaringan Komputer
1. Local Area Network (LAN) merupakan jaringan yang bersifat pribadi atau lokal. Jaringan ini umumnya digunakan dalam lingkup yang kecil, seperti dalam suatu kantor atau kampus. Penggunaan jaringan LAN bertujuan untuk berbagi sumber daya (resource sharing) atau bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN) sesungguhnya merupakan jaringan komputer dengan ukuran menengah. Jaringan MAN seringkali tersusun oleh gabungan beberapa buah LAN di dalamnya. Jaringan MAN umumnya digunakan untuk menghubungkan jaringan LAN antar gedung atau kampus.
3. Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer dengan ukuran yang sangat besar. Jaringan WAN menghubungkan jaringan – jaringan MAN menjadi suatu jaringan besar dengan berbagai macam layanan didalamnya. Jarring WAN dapat mencakup wilayah geografis yang sangan luas, bahkan dapat menghubungkan jaringan komputer antar Negara. Jaringan Internet dapat dikatagorikan sebagai jaringan WAN.

IV. Mamfaat Penggunaan Jaringan Komputer
4. Resource sharing atau berbagi sumber daya. Komputer – komputer yang terhubung dalam jaringan dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misalnya, berbagi file antar komputer, berbagi peripheral, seperti printer Atau CD-Room, bermain multiplayer game, bahkan berbagi koneksi internet.
5. Reliabilitas tinggi. Dengan jaringan komputer, data-data penting dapat disimpan dibeberapa computer yang terkoneksi dalam jaringan. Sehingga apabila ada komputer yang rusak maka salinan di komputer yang lain dapat digunakan.
6. Memperkecil Jarak. Jaringan komputer membuat seseorang yang berada ribuan kilometer dapat bercakap-cakap dan saling tukar-menukar data.

Perangkat Keras Jaringan
Instalansi jaringan komputer menuntut ketersediaan perangkat keras, seprti kartu jaringan, kabel jaringan, konektor RJ45, Ethernet Hub, Modem, dan Router. Kebutuhan akan perangkat ini tergantung dari desain dan fungsi jaringan komputer yang akan dibangun. Untuk mambangun jaringan komputer saja. Anda membutuhkan kartu jaringan, kabel, konektor RJ45 dan Ethernet Hub. Moden dan Router dibutuhkan jika jaringan komputer yang dibangun akan dihubungkan dengan internet atau dengan jaringan komputer yang berbeda.

I. Kartu Jaringan
1. Kartu Jaringan atau network card atau LAN Card merupakan perangkat yang berfungsi menghubungkan komputer melalui jaringan komputer. Teknologi yang digunakan pada kartu jaringan adalah teknologi Ethernet, sehingga perangkat ini juga disebut Ethernet Adapter. Kartu jaringan dipasang pada slot PCI atau ISA pada Motherboard.
2. Pada Komputer jinjing, seperti Laptop atau Notebook, tersedia kartu jaringan khusus. Kartu ini ditancapkan pada slot PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association).
II. Kabel Jaringan
1. Kabel jaringan berfungsi menghubungkan kartu jaringan yang ada di komputer dengan hub atau switch. Kabel jaringan juga bias menghubungkan dua buah komputer langsung tanpa perantara hub atau switch. Kabel jaringan yang digunakan adalah kabel telekomunikasi katagori 5 atau CAT5. kabel ini berisi 4 pasang kabel kecil yang saling melilit (twisted pair).
2. Kabel CAT5 pada umumnya tersedia tanpa pembungkus alumunium yang berfungsi sebagai pelindung sehingga disebut kabel Unshielded Twisted Pair atau UTP. Sebelum kabel ini anda gunakan, anda harus memasang konektor RJ45 pada ujung-ujung kabel ini. Kabel UTP digunakan pada jaringan 10BASE-T (10Mbps), 100BASE-TX (100Mbps), DAN 1000BASE-T (1000Mbps).

III. Konektor RJ-45
1. Konektor RJ-45 dipasang pada ujung-ujung kabel UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan kartu jaringan atau hub.


IV. Network Hub
1. Network Hub atau concentrator merupakan alat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan menjadi satu sehingga terbentuk suatu jaringan. Data yang melalui perangkat ini akan dialirkan begitu saja tanpa adanya pengaturan sehingga rentan terhadap tabrakan data (data collision) dalam jaringan
2. Swich Hub merupakan Hub yang memiliki tekonologi yang lebih canggih. Switch hub tidak hanya menyambungkan kabel jaringan, namun juga bisa mengatur data yang mengalir didalamnya. Data akan dikirim ke computer yang di tuju, bukan disebar keseluruh jaringan sehingga penggunaan bandwidth pada jaringan lebih normal.
V. Modem
1. Modem (modulator demodulator) merupakan perangkat yang berfungsi mengirimkan dan menerima data yang dikirimkan melalui sinyal analog seperti jaringan telepon PSTN. Dengan penggunaan modem memungkinkan suatu komputer terkoneksi ke internet melalui jaringan telepon.
VI. Router
1. Router merupakan suatu perangkat yang mamiliki fungsi routing dan forwarding. Router digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan komputer dengan jaringan komputer yang lain berdasarkan subnet masknya. Umumnya router di gunakan pada jaringan yang besar.

Instalansi Jaringan
Instalansi jaringan komputer dapat dimulai setelah semua persiapan selesai dilakukan seperti instalansi kartu jaringan, kabel jaringan Straight, Switch hub, serta pemasangan kabel jaringan.
I. Memasang Kartu Jaringan
1. Kartu jaringan PCI diinstalasi pada slot ekspansi apda motherboard.
2. Masukkan kartu jaringan secara tegak lurus kearah slot ekspansi.
II. Membuat Kabel Jaringan Straight
1. Kabel jaringan Straight digunakan untuk menghubungkan kartu jaringan dengan hub atau switch. Kabel jaringan Straight menggunakan kabel UTP CAT-5 dan konektor RJ-45.
2. pada kabel UTP CAT-5 terdapat empat pasang kabel yang saling melilit. Kabel-kabel tersebut di beri kode warna, yaitu hijau-putih, hijau, orange-putih, orange, coklat-putih, coklat, biru-putih, biru.
3. Ada dua standar urutan warna pada pengkabelan UTP CAT-5, yaitu T568A dan T568B. Pada Standar T568A terdiri dari susunan warna kabel: Orange-putih, Orange, Hijau-putih, Biru, Biru-putih, Hijau, Coklat-putih, Coklat.
Pada Standar T568B terdiri dari susunan warna kabel: Hijau-putih, Hijau, Orange-putih, Biru, Biru-putih, Orange, Coklat-putih dan Putih.
4. Kabel Straight disusun menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya.
III. Memasang Kabel Jaringan ke Hub
1. Dengan kabel jaringan Straight Masukkan konektor RJ-45 pada ujung kabel ke dalam lubang port hub. Pilih lubang port yang pertama pada hub. Untuk mengetahui kabel terhubung, lampu indicator pada hub akan menyala.
2. pasanglah semua kabel yang akan digunakan pada jaringan komputer.
IV. Membuat Kabel Jaringan Cross
1. Kabel jaringan Cross di gunakan untuk menghubungkan jaringan secara Peer to Peer atau Point to Point. Kabel ini juga digunakan untuk menghubungkan dua buah hub atau switch. Kabel jaringan Cross merupakan kabel dengan susunan T568A pada salah satu ujungnya dan T568B di ujung yang lain.
2. Setelah di susun urutan kabelnya, Masukkan kebel ke dalam konektor RJ-45
V. Jaringan Komputer Peer to Peer (Point to Point)
1. Jaringan komputer Peer to Peer merupakan jaringan yang hanya menghubungkan dua buah titik saja (dua buah komputer)
2. Masukkan salah satu ujung kabel ke komputer 1 dan ujung satu lagi ke computer 2. dan sudah bisa digunakan (terhubung).

Konfigurasi Jaringan
Proses instalansi jaringan membutuhkan konfigurasi lebih lanjut. Konfigurasi yang dibutuhkan setiap komputer adalah pengalamatan komputer. System pengalamatan komputer umum digunakan adalah TCP/IP (Transmission Control Protocoll dan Internet Protocol). TCP/IP merupakan sekelompok aturan pada jaringan komputer agar komputer-komputer dalam jaringan mampu saling mengenali dan bertukar data.
TCP berfungsi mengirimkan dan menerima data, sedangkan IP berfungsi sebagai alamat atau identitas bagi komputer dalam jaringan.
Alamat IP dibuat dan dikelola oleh organisasi bernama Internet Assigned Numbers Authority (IANA) Organisasi ini kemudian membagikan alamat-alamat IP ke Internet Service Provider dan perusahaan besar.
Alamat IP di Indonesia dikelola oleh Asia Pacific Network Inter Change (APNIC).
I. Alamat IP (IP Address)
1. Ada 2 versi alamat IP yang digunakan saat ini, yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). IPv4 memiliki panjang 32 bit dengan jumlah sekitar 4 milyar alamat IP. IPv4 terdiri dari 4 oktet, dimana setiap octet (dibatasi dengan titik) merupakan bilangan dengan angka maksimal 8 bit. Jika di desimalkan, angka yang diperbolehkan dakam tiap octet antara 0 hingga 255.
192 . 168 . 100 . 200
11000000 . 10101000 . 01100100 . 11001000
2. Komfigurasi pada jaringan komputer saat ini kebanyakan masih menggunakan IPv4. IPv4 dibagi menjadi beberapa kelas yaitu A, B, dan C. Masing-masing kelas memiliki perbedaan pada struktur Network ID dan Host ID-nya.
a. Network ID untuk kelas A merupakan oktet pertama, sedangkan tiga oktet berikutnya merupakan Host ID. Kelas ini diperuntukan jaringan komputer dengan jumlah yang sangat banyak.
1.0.0.1 hingga 126.255.255.254
b. IPv4 kelas B diperuntukan untuk jaringan komputer dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Network ID untuk kelas B merupakan bilangan oktet pertama dan kedua. Sedangkan dua oktet berikutnya merupakan Host ID.
128.0.0.1 hingga 191.255.255.254
c. IPv4 kelas C dialokasikan bagi jaringan komputer dengan jumlah yang sedikit. Network ID untuk kelas C terletak pada bilangan oktet pertama, kedua, dan ketiga. Oktet terakhir merupakan Host ID bagi IPv4 kelas C.
192.0.0.1 hingga 223.255.255.254

3. Pada jaringan komputer local atau LAN, digunakan IP Private atau IP local. Alamat IP ini bebas digunakan di jaringan komputer local manapun. Masing-masing kelas dalam IPv4 memiliki alokasi alamat IP Private.
IP PRIVATE KELAS A
10.0.0.1 hingga 10.255.255.254
IP PRIVATE KELAS B
172.16.0.1 hingga 172.31.255.254
IP PRIVATE KELAS C
192.168.0.1 hingga 192.168.255.254
4. Konfigurasi alamat IP pada suatu jaringan harus memperhatikan aturan Network ID dan Host ID. Misalnya jika anda memilih alamat IP Private kelas C dengan Network ID 192.168.1, maka seluruh komputer pada jaringan harus menggunakan ID 192.168.1. Sedangkan angka pada Host ID dapat anda pilih antara 1 sampai 154 dan tidak harus berurtan, namun tidak boleh menggunakan angka yang sama.


II. Konfigurasi TCP/IP
1. Pada Windows XP Professional, alamat IP dikonfigurasikan melalui menu Network Connection.
2. Pada menu Network Connection ditampilkan kartu jaringan yang sudah terinstalasi. Pilihlah kartu jaringan yang ditampilkan pada bagian LAN or High Speed Internet. Klik dua kali ikon Local Area Connection lalu pilih Properties untuk membuka alamat IP.
3. Pilihlah menu Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik tombol Properties.
4. Pada jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties ditampilkan konfigurasi IP address (alamat IP), Subnet Mask, Default Gateway dan alamat DNS Server. Contoh pada konfigurasi diisikan IP address dengan alamat 192.168.1.10 serta Subnet Mask dengan alamat 255.255.255.0. Biarkan kolom Default gateway dan DNS server kosong karena untuk saat ini belum dibutuhkan. Klik Ok untuk menutup jendela ini, lalu klik Ok sekali lagi pada jendela Local Area Connection Properties

III. Penamaan Komputer dan Jaringan
1. Komputer yang terhubung dengan jaringan membutuhkan identitas tersendiri. Selain konfigurasi alamat IP, setiap computer harus memiliki nama computer yang bersifat unik. Misalnya kom 1, kom 2 dan seterusnya. Konfigurasi dapat diakses melalui System Properties pada Control Panel.
2. Klik tab Computer Name pada jendela System Properties tersebut menampilkan deskripsi computer dan nama jaringan yang digunakan. Anda dapat mengubah nama computer dan jaringan dengan menekan tobol Change.
3. Isikan nama computer pada kolom Computer Name. Isikan nama jaringan pada kolom Workgroup. Klik Ok untuk selesai.
4. Perubahan nama computer membutuhkan proses redtart sebelum dapat diaktifkan. Klik tombol Ok pada jendela System Properties untuk menutup konfigurasi ini.

IV. Cek Konfigurasi LAN
1. Setelah alamat IP selesai dikonfigurasikan, anda dapat memeriksanya melalui Command prompt. Jalankan menu Start > Run lalu ketikkan cmd lalu Ok.
2. di jendela Command prompt ketikkan perintah ipconfig, lalu tekanlah tombol Enter pada keyboard.
3. Pada jendela command prompt ditampilkan informasi tentang konfigurasi alamat IP, Subnet Mask, dan Default gateway. Periksalah alamat IP dan Subnet Mask yang ditampilkan.
4. Untuk memeriksa apakah computer sudah terhubung dengan computer lain. Ketikkan perintah ping dengan format ping ip-komputer-tujuan pada Command prompt. Sebagai contoh perintah yang diketikkan adalah ping 192.168.1.1.
5. Perintah ping akan mengirimkan paket data dalamukuran yang kecil ke computer dengan alamat IP 192.168.1.1. Jika computer terhubung akan ditampilkan respon berupa
“Reply from 192.168.1.1 : bytes=32 time=5ms TTL=64”. Semakin kecil waktu yang ditampilkan, semakin cepat data dikirmkan dalam jaringan. Langkah ini dapat di ulang untuk memeriksa computer lainnya.


Selengkapnya...

Category:
��
05.46 | Posted in


BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini berbagai insitusi di tanah air sedang terus mengembangkan implementasi teknologi informasi dan komunikasi yang bahasa trend nya kita kenal dengan ICT. Dengan semakin cepat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin cepat usang pula pengetahuan dan teknologi yang kita miliki. Untuk mengimbanginya harus selalu dilakukan Updating dan Upgrading pada beberapa sisi, mulai dari managemen, human resources, sistem kerja organisisasi, sarana dan prasarana pendukung, pendanaan, dan hal-hal lain yang berkaitan erat dengannya.
ICT-Information Communication Technology hanyalah sebagai salah satu bagian dari sistem informasi. ICT hanyalah sebagai landasan infrastruktur teknologi yang meliputi hardware, software dan jaringan komunikasi untuk mengambil, mengumpulkan, memproses, dan memberikan output berbentuk content digital. Lebih lanjutnya informasi tersebut didesiminasikan melalui jaringan transmisi data dengan menggunakan berbagai macam jenis peralatan komunikasi (jaringan komputer) baik untuk kebutuhan internal (Intranet) maupun untuk kebutuhan publikasi umum (Internet).
Menerapkan system informasi selain membutuhkan dukungan ICT tentunya juga membutuhkan Isi (Content), Prosedur (Procedure), dan Peranan SDM (Role) yang semuanya akan menuju satu kesatuan dari kebutuhan yang diharapkan intitusi (Gambar 1). Tanpa adanya proses informasi yang efektif maka institusi tersebut akan tidak dapat mengendalikan lingkungan sekitarnya. Mengelola ICT adalah merupakan pekerjaan yang sangat complex dan pada akhirnya konsekuensinya adalah mahal. Kuncinya adalah pentingnya mencari keseimbangan antara keuntungan yang diberikan dari investasi ICT lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.
Sebagaimana telah kami uraikan pada bagian pendahuluan bahwa system informasi merupakan seluruh kesatuan proses mulai dari operator sampai dengan managemen puncak, mulai dari teknis pengelolaan ICT yang kita kenal dengan Transaction Processing System (TPS), Sistem Pengambilan Keputusan atau Decission Support System (DSS) , Sistem Informasi untuk Managemen dengan istilah lain (Management Information System), sampai dengan Sistem Pendukung para kalangan Executive atau Executive Support System (ESS).
Secara singkat dapat kami tuliskan bahwa system informasi bukan hanya dikelola oleh para operator computer saja tetapi juga memerlukan peran serta dari para staf teknis dan profesional ICT, supervisor, para mid-level manager, dan juga para Executive Managers.
Semakin keatas maka pekerjaan teknis semakin kecil tetapi nilai dari informasi yang dimilikinya semakin tinggi dan hal ini akan dicapai apabila level-level dibawahnya dapat mengerjakan proses-proses yang dibebankan kepadanya dengan baik, efektif, dan efisien. Dengan kata lain semua input yang diberikan atau dientrikan oleh para operator menggunakan ICT, prosedur dan aturan yang berlaku dapat diproses dengan baik sehingga seluruh cotent digital dalam suatu intitusi dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan managemen.
Apabila kita mencoba menganalisa dari level pada bagian paling bawah. Sejauh mana efektifitas dan efisiensi pekerjaan mereka telah dikerjakan ? Sejauh mana penggunaan ICT telah diterapkan untuk mengelola seluruh pekerjaan tersebut ? Apakah software dan hardware yang dimiliki oleh institusi tersebut sudah dalam kondisi yang ideal atau minimal cukup ? Sudahkah memiliki Gudang Data (Data Warehouse) yang dikelola dengan baik ? Apakah seluruh proses tersebut diatas sudah dapat diakses diseluruh unit kerja yang tersebar pada beberapa lokasi ? seberapa banyak dan lengkap informasi yang dapat diberikan untuk stakeholder ? Apakah sudah mengintegrasikannya dengan aplikasi global yang terkoneksi secara luas ? Sejauh mana implementasinya dalam e-Learning, e-commerce, e-government, dan aplikasi electronic lainnya? Serta masih banyak pertanyaan lainnya yang dapat diuraikan untuk melihat performance suatu institusi dalam menerapkan ICT di lingkungannya.






BAB II
PEMBAHASAN

Penggunaan, dan pemanfaatan teknologi informasi (IT) di perguruan tinggi (PT) semakin marak saja. Terbukti dengan adanya pengakuan sejumlah universitas yang menyebutkan bahwa perguruan tingginya sudah memanfaatkan IT melalui pengadaan ICT (Information Communication Technology), disertai sejumlah implementasinya dalam proses pendidikan reguler.
Diantara sejumlah PT yang menggunakan ICT, adalah Universitas Bina Nusantara (UBinus). ''ICT merupakan suatu bentuk paduan antara komputer, dan komunikasi. Dulu, komputer, dan komunikasi merupakan dua hal yang terpisah. Namun, saat ini teknologi memungkinkan penyatuan kedua hal tersebut. Salah satunya ditandai dengan kehadiran internet, dan komunikasi mobile (bergerak). Dari situlah lahir istilah TI atau ICT,''kata Harjanto Prabowo, Chief Information Officer, Universitas Bina Nusantara.
Pendapat serupa terlontar pula dari Ir Jatmiko, MBA, MM, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Universitas Indonusa Esa Unggul (UIEU). Menurutnya, ICT merupakan suatu perangkat teknologi yang diciptakan untuk mengelaborasi manfaat aplikasi komputer, komunikasi, dan informasi, menjadi suatu sistem yang terintegrasi. ''Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan ICT akan mampu mendorong pengembangan pengetahuan, dan pemahaman mahasiswa, maupun dosen, secara lebih baik, dan objektif,''ujarnya. Contoh kecil, lanjut Jatmiko, saat ini, bila ingin menjelaskan suatu desain, bagi mahasiswa desain, dapat lebih detail, dan terlihat lebih nyata melalui pemanfaatan sistem ICT. Tidak lagi hanya sekedar gambar di atas kertas.

E-Learning
Bentuk implementasi yang paling nyata dari pemanfaatan ICT dalam universitas adalah adanya sistem pembelajaran E-Learning (electronic learning). ''Secara sederhana, bila ingin melihat apakah perguruan tinggi sudah memanfaatkan ICT, dapat dilihat dengan keberadaan program E-Learning dalam proses belajar mengajar,''kata Jatmiko. Seperti diketahui, lanjutnya, melalui implementasi program E-Learning, proses-belajar mengajar dapat dilakukan secara digital.
Baik di dalam kelas, maupun di luar kelas. Mahasiswa dapat mengakses bahan kuliah, melalui situs resmi kampus. Tak hanya itu, baik dosen, maupun mahasiswa pun dimungkinkan untuk menggali sumber-sumber informasi lain secara lebih luas, tak terbatas ruang, dan waktu, melalui internet.
Sementara di UBinus, lanjut Harjanto, ICT diimplementasikan ke dalam program Multi Channel Learning (MCL). Terdiri dari Classroom Channel, E-Learning, dan Self Study. Dengan demikian, kata Harjanto, E-Learning merupakan salah satu bentuk implementasi ICT di UBinus. Bila dijelaskan, tambah Harjanto, yang dimaksud dengan Classroom Channel, adalah kuliah tatap muka di kelas. Dosen, katanya, tidak lagi menerangkan dengan buku. Tetapi, melalui bahan kuliah yang sudah tercantum di dalam situs resmi.
Sehingga, pada saat melakukan pertemuan tatap muka, dosen akan membawa notebook, yang kemudian ditampilkan pada layar LCD yang terdapat di kelas. Selain, membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, tampilan yang dihasilkan pun dapat terlihat lebih nyata. Sehingga, memudahkan siswa untuk memahami isi materi.
Keberadaan ICT pun, menurut Harjanto, dan Jatmiko, melahirkan Perpustakaan Digital. ''Perpustakaan Digital merupakan salah satu bentuk implementasi ICT dalam dunia pendidikan. Melalui keberadaan Perpustakaan Digital, mahasiswa dimungkinkan untuk mencari informasi di dalam perpustakaan, tanpa harus datang langsung ke perpustakaan,''ujar Harjanto. Dengan keberadaan Perpustakaan Digital,kata Jatmiko, mahasiswa dapat mencari jurnal, maupun buku-buku yang diperlukan tanpa mendatangi perpustakaan secara fisik. Caranya, cukup melakukan log in pada alamat Perpustakaan Digital, dan mencari informasi yang diperlukan melalui indeks yang tersedia. Lebih mudah, cepat, dan praktis.

Notebook
Dengan adanya implementasi ICT di dalam kampus, 'memaksa' mahasiswa untuk dapat terkoneksi dengan internet dimana pun, dan kapan pun. Dengan kata lain, mahasiswa harus mobile. Hal itu, seolah melahirkan pendapat bahwa, belajar di universitas yang memanfaatkan aplikasi ICT, berarti mahasiswa harus membekali diri dengan notebook. Jatmiko tidak memungkiri hal itu.
Menurutnya, pemberlakuan sistem E-Learning di UIEU, mau tidak mau membuat mahasiswa, dan dosen untuk selalu siap terkoneksi secara on-line. Untuk itu, pihaknya telah mewajibkan kepemilikan notebook pada sejumlah program studi. Tetapi Ia mengakui bahwa notebook memang tidak murah. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab pihak universitas yang mengimplementasikan ICT, untuk membantu memfasilitasi kepemilikan notebook dikalangan mahasiswa.
''Kami bekerja sama dengan sejumlah vendor TI untuk mendapatkan notebook yang memuat sistem aplikasi legal, dengan harga ringan,''paparnya. Tetapi, bagi sejumlah program studi, seperti Fakultas Hukum, meski pun sudah menggunakan sistem pembelajaran E-Learning, pihaknya belum mewajibkan kepemilikan notebook. ''Tetapi, flashdisk tetap wajib, gunanya untuk menyimpan bahan-bahan kuliah yang di-download,''tuturnya.
Sementara menurut Harjanto, maksud pemanfaatan ICT, pada dasarnya, adalah perguruan tinggi memberikan akses yang memudahkab mahasiswa untuk terkoneksi dengan situs resmi, maupun situs-situs lainnya untuk menggali informasi yang memiliki nilai edukasi. Caranya, antara lain memfasilitasi layanan wireless fidelity (Wi-Fi) di area kampus. Tetapi, pada saat di luar kampus, mahasiswa sebetulnya tidak harus memaksakan diri membeli notebook. Dapat pula memanfaatkan keberadaan warung internet, misalnya. Namun, bagi mahasiswa yang memang merasa perlu untuk memiliki notebook, tidak ada salahnya, pihak universitas memberikan akses yang memudahkan. UBinus sendiri, lanjutnya, telah bekerjasama dengan sejumlah vendor TI. Sehingga, mahasiswa dimungkinkan untuk membeli notebook dari vendor tersebut dengan harga yang lebih ringan.
Baik Jatmiko, maupun Harjanto sependapat bahwa kendala utama dalam pemanfaatan ICT di perguruan tinggi adalah mengubah budaya konvensional dalam proses belajar-mengajar. ''Pada saat pertama kali mengimplementasikan ICT di perguruan tinggi,sebetulnya hal yang tersulit adalah merubah budaya. Paradigma yang ada, dosen merupakan tokoh sentral dalam dunia pendidikan kampus. Tugasnya, mentrasfer pengetahuan. Sementara, mahasiswa berperan sebagai penerima informasi dari dosen. Sehingga, sifatnya lebih pasif,''ujar Harjanto. Merubah budaya pendidikan konvensional seperti itu ke dalam budaya pembelajaran berbasis ICT, lanjut Jatmiko, memang harus dilakukan sedikit-sedikit. Namun, tambah Jatmiko, dosen seharusnya mengetahui bahwa dalam pendidikan berbasis ICT, peran dosen hanyalah sebagai fasilisator. Untuk itu, tak kalah penting adalah memberikan pembekalan kepada dosen mengenai pemanfaatan ICT secara optimal dalam dunia pendidikan.

Informasi
Budi Sutedjo (2002:168), Rahayuningsih, Rochaety, Yanti, (2006:4). - Pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen à bentuk yang mudah dipahami
- Informasi à menjelaskan suatu peristiwa sehingga manusia dapat membedakan antara yang lainnya.
Teknologi InformasiMenurut (Main, 2008) TI dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi.
Information Communications Technologies (ICT) Di The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications (Hariyadi, 1993: 253, dalam Ardroni), IT : Teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi.












BAB III
KESIMPULAN

Information Communications Technologies (ICT)
Fitrihana (2007), ICT adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi

Manfaat ICT di Dunia Perpustakaan
Tingginya akses informasiKatalog online mendapatkan informasi dari berbagai sumber





















DAFTAR PUSTAKA

Dari http://www.google.com
Dari http://www.wekipedia.com
Dari http://eddynurmanto.unpad.ac.id/
Dari http://ditptksd.go.id/
Dari http://neealove.blogspot.com/

Selengkapnya...

Category:
��
05.45 | Posted in


BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi Informasi dan komunikasi adalah salah satu bidang kajian yang beberapa tahun ke belakang mulai berkembang di negara kita dan telah banyak diimplementasikan dalam berbagai bidang. Teknologi Informasi sama dengan teknologi lainnya, dalam teknologi informasi, informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang berbentuk file-file dalam media penyimpan seperti disket, CD-ROM, flash disk (PUSTEKKOM, 2006).
Sebagai salah satu teknologi unggulan yang menentukan masa kini dan masa depan umat manusia, Teknologi Informasi (TI) semakin penting untuk dikuasai pemahamam, pengetahuan, pemanfaatannya, serta penciptaannya. Kaitannya yang erat dengan berbagai sektor : ekonomi, pendidikan, dan sebagainya menempatkan TI sebagai komoditi strategi dalam pembangunan sebuah negara. Malahan ada negara yang meluncurkan konsep pembangunan nasionalnya yang bercirikan ITled development, dimana TI bukan hanya sebagai perangkat pendukung tetapi telah meningkat menjadi penggerak utama mekanisme pembangunan seluruh sektor nasional (PUSTEKKOM, 2006).
Pesatnya perkembangan TI, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bias dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. Disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan. Situs tersebut contohnya seperti google.com atau Indonesiansearch.com atau sumpahpalapa.net. Dalam Rencana Strategis Depertemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 disebutkan bahwa salah satu kendala dalam pemerataan pendidikan di Indonesia adalah cakupan geografis yang luas. Hal ini memerlukan modernisasi pada sistim dan jaringan informasi menggunakan ICT yang memadai.
Luasnya wilayah kedaulatan Republik Indonesia dan luasnya sebaran penduduknya dapat dipersatukan dengan jaringan – jaringan teknologi informasi.

Hal ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan pengembangan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia. Agar kualitas sumber daya manusia Indonesia yang merupakan produk dari pendidikan itu semakin baik dan dapat bersaing dalam dunia yang berbasiskan teknologi. Oleh sebab itu Depertemen Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM melakukan pengembangan terus menerus terhadap ICT untuk dunia pendidikan di Negara kita ini. Untuk melihat hal in lebih luas lagi, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang penggunaan ICT dalam dunia pendidikan di Indonesia.














BAB II
PEMBAHASAN

I. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses komunikasi informasi, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengolahan informasi (Pustekkom). Teknologi Informasi dan Komunikasi cendrung dikaitkan dengan teknologi terbaru, seperti komputer dan teknologi yang mutakhir. Teknologi Informasi dan Komunikasi terus mengalami perkembangan baik dari bentuk, ukuran, kecepatan dan kemampuannya. Di dunia pendidikan, banyak sekali lembaga pendidikan yang telah berhasil mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam mendukung proses pembelajarannya. Dunia, saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial dan ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam berbagai bidang yang antara lain adalah;
- Masyarakat industri ke masyarakat informasi (kita masih berkutat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri)
- Teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hightech)
- Ekonomi nasional ke perekonomian dunia
- Kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang
- Sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi
- Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa
- Dari pola hirarchi ke jaringan kerja (networking)
Dari pilihan terbatas ke banyak pilihan Menurut Budi Sutedjo (Eti Rpchaety, 2005), gelombang teknologi dan informasi berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Gelombang Pertama, Pemanfaatan TIK difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya
b. Gelombang kedua, TIK difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan komputer melalui pembangunan jaringan komputer
c. Gelombang ketiga, TIK difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi
d. Gelombang keempat, TIK difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan dari data kualitatif
e. Gelombang kelima, TIK difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui pengembangan jaringan internet
f. Gelombang keenam, TIK yaitu mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless).
Teknologi Informasi berbasis pada disiplin ilmu-ilmu Informatika, Teknik Komputer dan Manajemen Informatika yang semuanya terikat dalam Komputasi. Komputasi berarti pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas : hitung menghitung proses pengolahan, penyimpanan dan penyampaian informasi, akibatnya tiap jaringan komunikasi beralih menjadi sentral informasi dan bukan komputernya lagi. Pemanfaatan yang dulunya sangat terbatas, kini telah memasuki kedalam katagori strategis, pengaruhnya pada kelangsungan usaha tidak dapat dipungkiri lagi (PUSTEKKOM,2006). Tekonologi informasi dari massa ke massa selalu mengalami perkembangan yang pesat. Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika menyebabkan kemampuan computer maju pesat dan cepat usang mengikuti Hukum Moore (Vide;Bill Gates, 1995 dalam PUSTEKKOM) dimana :
- Kemampuan chip komputer akan menjadi dua kali lipat setiap tahunnya
- Perangkat lunak semakin canggih
- Batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.
II. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK DUNIA PENDIDIKAN
Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki komponen – komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem komunikasi dan informasi terdiri dari komponen – komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006).
Dalam bidang pendidikan Internet telah memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran meskipun di dunia pendidikan terdapat beberapa tantangan sebagai berikut:
- Proses pendidikan itu memerlukan waktu tenggang (lead time) yang cukup lama. Setidak tidaknya seorang dituntut untuk mengikuti pendidikan sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi
- Dalam pendidikan itu berlaku prinsip “irreversibilitas”
- Tantangan yang kita hadapi di masa depan cendrung berkembang semakin kompleks, yang ditandai dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai akibat dari arus globalisasi yang semakin terbuka. (PUSTEKKOM,2006)
e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan TI di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan (Oetomo, B.S.D, 2002).
Lingkungan Akademis Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi TI di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Semisalnya UI. Hampir setiap Fakultas yang terdapat di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Universitas Swasta Bina Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang melayakkan mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik.
Layanan yang disediakan pada situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan California atau Institut Pendidikan Virginia, dan sebagainya (Oetomo, B.S.D, 2002). Inisiatif-inisiatif penggunaan TI dan Internet di luar institusi pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada adalah situs penyelenggara “Komunitas Sekolah Indonesia”.
Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com. dan SMA-net.com Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara umum di Indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan sistem pendidikan di Indonesia. situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama pendidikan. Contoh dari situs ini adalah www.pendidikan.net (PUSTEKKOM, 2006).
Selain penggunaan internet dalam dunia pendidikan, usaha lain untuk penggunaan ICT dalam pendidikan antara lain diciptakannya model-model pembelajaran ataupun media pembelajaran yang
Bahan Belajar berbasis TIK Internet RUMAH SEKOLAH berbasiskan ICT, baik berupa CD pembelajaran interaktif maupun modul-modul materi pembelajaran yang bias memberikan kemudahan pada peserta didik untuk memahami materi tersebut.
III. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Departemen Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM telah mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Beberapa produk dari PUSTEKKOM yang telah digunakan oleh dunia pendidikan antara lain TVE dan edukasi.net. TVE (TV edukasi) menyiarkan bahan belajar untuk tingkat SMP sedangkan edukasi.net berisi materi pelajaran untuk tingkat SD, SMP dan SMA (Harina Yuhetty dan Hardjito).
Dibawah ini merupakan skema dari pengembangan ICT dalam pendidikan oleh Depertemen Pendidikan Nasional :
edukasi.net merupakan media pembelajaran berbasis internet yang menyediakan bahan belajar berbasis web yang bersifat interaktif serta menyediakan fasilitas komunikasi antara pengajar dengan peserta didik, antar peserta didik, dan peserta didik dengan sumber belajar lainnya. Dari hasil evaluasi yang dilakukan PUSTEKKOM diperoleh informasi tentang keuntungan menggunakan edukasi.net antara
lain :
a. Siswa dan guru dapat memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum,
b. Guru dengan siswa, atau antar siswa dapat melakukan diskusi melalui forum dikusi,
c. Guru dengan siswa, atau antar siswa dapat mengirim informasi melalui milling list,
d. Guru dan siswa dapat men-download materi belajar yang diperlukan, dan
e. Sumber belajar dapat diakses dari mana dan kapan saja. (PUSTEKKOM,2006)
Untuk mendukung tercapainya tujuan dari penggunaan ICT dalam bidang pendidikan maka pemerintah melalui depertemen pendidikan nasional telah mengembangkan Jaringan Sekolah sejak tahun 1998-an. Pada tahun 2002 dikmenjur juga telah mengembangkan jaringan sekolah yang berbasis wide area network (WAN) yang diberi nama WANKota.
Namun sayangnya belum semua sekolah mengakses layanan edukasi.net ini, untuk itu diperlukan peningkatan program oleh DEPDIKNAS agar layanan ini dapat diakses oleh seluruh lembaga pendidikan di Indonesia, sehingga tujuan dan manfaat dari edukasi.net dapat dirasakan sepenuhnya oleh dunia pendidikan. Beberapa program yang mendukung pemanfaatan ICT untuk pendidikan antara lain :

a. Pemberian Block Grand seperti oleh Dikmenum kebeberapa sekolah seluruh Indonesia.
b. Proyek lain seperti OSOL ( One School One Lab-Computer) yang diprakarsai oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi
c. Roadshow peningkatan kesadaran tentang ICT
d. Gerakan moral penggunaan internet oleh ICT Watch yang diberi nama “Internet Sehat”.
e. Proyek ACEN, yang merupakan bantuan dari Pemerintah KORSEL dan dilaksanakan oleh Balitbang Depdiknas (Harina Yuhetty dan Hardjito, 2004).
TVE (TV edukasi) merupakan program pendidikan yang menggunakan satelit dalam proses penyampaian informasi ke penggunanya. Program yang ditawarkan oleh TVE bisa disesuaikan dengan jadwal pelajaran disekolah. Selain dari TVE dan edukasi.net, banyak produk ICT dari PUSTEKKOM yang telah beredar di dunia pendidikan di Indonesia dan hasilnya sudah mulai dirasakan oleh kalangan pendidikan baik dari segi kualitas pembelajaran maupun kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan.

















BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. ICT bukan lagi mejadi asing dalam dunia pendidikan tetapi sudah menjadi penting dan sangat mendukung dalam dunia pendidikan. Salah satu bukti pentingnya ICT adalah untuk pemerataan pendidikan dengan kondisi geografis Indonesia yang luas sangat diperlukan ICT. Beberapa dampak positif yang diperoleh dengan adanya ICT dalam dunia pendidikkan antara lain :

1. Memberikan kemudahan terhadap dunia pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional Indonesia secara umum.
2. Meningkatkan mutu pendidikan karena dengan ICT dapat dengan mudah menerima informasi baik dari dalam maupun dari luar negeri
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang merupakan produk dari dunia Pendidikan
4. dll
Oleh karena pentingnya ICT dalam dunia pendidikan, maka Depertemen Pendidikan melalui PUSTEKKOM terus melakukan pengembangan ICT dalam dunia pendidikan di Indoneisa. Telah banyak produk dari PUSTEKKOM yang berbasiskan ICT telah dikembangkan, antara lain TVE, edukasi.net dan lain-lain.










DAFTAR PUSTAKA

Eti Rochaety, dkk, 2005, “ Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”, Bumi Aksara,
Jakarta

Harina Yuhetty dan Hardjito, 2004, edukasi net pembelajaran berbasis internet :
tantangan dan peluangnya dalam Mozaik Teknologi Pendidikan (Dewi salma dan
Eveline Siregar), Kencana Media Group dan Universitas Negeri Jakarta.

Idris, Naswil, 2001, “Pengembangan dan Peranan Sumber Daya Manusia di Era
Teknologi Informasi”, Semarang

Oetomo, B.S.D, 2002, e-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan,
Penerbit Andi, Yogyakarta.

Patmanthara, saad, 2006, “Pengintegrasian ICT dengan Menggunakan Model Blended
Learning untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah”, makalah dalam
Seminar dan Pelatihan Implementasi ICT dalam Proses Pembelajaran. LPMP
Bandung.

PUSTEKKOM, 2006, “Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information
Communication Technology)” Rencana Strategis Depertemen Pendidikan
Nasional Tahun 2005-2009 Menuju Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka
Panjang 2025.

Selengkapnya...

Category:
��

Buku Tamu