Jangan Berpikir Begitu, Tapi Berpikirlah Memang Begitu

Photobucket Photobucket

Statistik Pengunjung

22.15 | Posted in



Amerika Serikat (AS) berencana membekali pasukannya dengan kemampuan membaca pikiran (telepati) di medan perang. Keputusan yang terlihat seperti fiksi ilmiah ini, telah dipandang serius oleh Pentagon demi memenangkan perang.



Demi mewujudkan itu, Pentagon telah mendedikasikan jutaan dolar bagi penelitian telepati ini. Ini terutama untuk membuat sebuah helm yang memungkinkan pasukan AS membaca pikiran musuh dan melakukan komunikasi telepati dengan sesama pasukan AS di medan perang.

Penelitian yang menghabiskan dana lebih dari 4 juta dolar ini, telah dilakukan di seluruh negeri. Menurut seorang tentara yang sedang melakukan uji coba mengatakan, ia merasa akan banyak manfaat penggunaan teknologi telepati ini pada perang di masa datang. "Pada tahap awal kita diujicoba dengan berperang melalui video game dan menembak dengan senjata plastik, "kata tentara yang tidak disebutkan namanya, yang dilansir dalam dailymail.co.uk, Senin (9/4).
Teknologi ini akan menggunakan sebuah elektroda yang mengambil kode kata-kata dari pikiran para tentara. Kode kata-kata dari pasukan itu kemudian dikirim ke komputer, untuk mengindikasi pesan dan posisi. Basis penelitian telepati untuk keperluan perang ini berada di bawah Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Lembaga riset militer ini didedikasikan untuk memperluas penggunaan teknologi rahasia di militer AS.

Proyek ini juga berdasarkan kerjasama dengan Universitas California-Irvine. Pada laboratoriumnya yang berada di Philadelphia dan Maryland, para ilmuwan mencoba untuk meningkatkan 'telepati sintetis' yang dapat digunakan di medan perang. Hingga saat ini, ilmuwan telah mengonfirmasi, 45 persen dari perintah bantuan panggilan helikopter sudah benar. Dan Ilmuwan mengharapkan persentase statistik ini dapat meningkatkan.

Namun aktivis hak sipil dan anti perang melihat berbeda program telepati ini. Menurut sebagian aktivis, penggunaan telepati ini akan memperbesar kemungkinan pelanggaran hak sipil jika teknologi ini disalahgunakan.

Ilmuwan mengatakan, proses saat ini baru terfokus pada penenerapan berbahasa kode pendek. Dan bukan individu yang dapat membaca pikiran pribadi dan berbagai rahasia militer. Namun Ilmuwan juga memastikan kemampuan membaca pikiran seperti itu hanya masalah waktu.
Selengkapnya...

Category:
��
22.11 | Posted in



Kabar itu disampaikan langsung oleh Mark Zuckerberg melalui halaman Facebooknya. "Dengan excited aku membagikan berita ini, bahwa kami telah menyetujui untuk mengakuisisi Instagram dan mereka akan bergabung dengan Facebook," tulis Zuckerberg di pembuka statusnya.



Dalam timeline Facebooknya tersebut, Zuckerberg tidak mencantumkan berapa nilai akuisisi Instagram tersebut.Namun dalam keterangan resminya, Facebook menyebut angka US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 9,1 triliun. Jumlah itu merupakan kombinasi anatara uang tunai dan saham.

Akuisisi yang dilakukan ditengah-tengah proses penawaran saham perdana Facebook pada Mei nanti, diharapkan akan selesai pada kuartal kedua tahun ini. "Sekarang kami akan dapat bekerja lebih erat dengan tim Instagram," kata Zuckerberg.

Masih dalam pernyataan di halaman Facebooknya, Zuckerberg mengatakan pembelian Instagram adalah tonggak penting bagi Facebook. Milestone, begitu dia menulis. Karena inilah untuk pertama kalinya Facebook membeli sebuah perusahaan, sebuah produk dengan pengguna yang besar.

Instagram mampu tumbuh dengan sangat cepat. Didirikan oleh dua sarjana Universitas Standford pada musim gugur 2010, kini layanan edit dan berbagi foto ini sudah tercatat mempunyai lebih dari 30 juta pengguna.

Semula hanya tersedia bagi pengguna iPhone, popularitas Instagram semakin melejit setelah aplikasi ini tersedia di Google Play, pasar aplikasi milik Google. Bahkan layanan ini menjadi aplikasi gratis terpopuler di Google Play. Hanya dalam tempo 12 jam, Instagram telah mempunyai satu juta pengguna.

Zuckerberg mengatakan tidak akan buru-buru mengintegrasikan Instagram ke Facebook. Yang justru mungkin akan dilakukan Facebook, kata Zuckerberg adalah membuat layanan serupa Instagram untuk Facebook. "Kami percaya ini adalah pengalaman berbeda yang saling melengkapi," katanya.

Facebook akan komitmen menjaga Instagram seperti saat ini, yang memberikan penggunanya berbagi foto lewat berbagai jejaring sosial. Namun pada saat yang sama, Facebook akan membantu Instagram untuk terus tumbuh dengan dukungan tim dan infrastruktur Facebook yang kuat.

Hal yang sama diungkapkan oleh Chief Executive Officer Instagram, Kevon Systrom.Dalam blognya, Kevin mengatakan Instagram tidak akan berubah. Lewat tulisan berjudul Instagram + Facebook itu, Kevin mengatakan akan bekerja sama dengan Facebook untuk memperkuat jaringan Instagram. "Instagram masih sama dengan yang Anda kenal dan cinta"

Selengkapnya...

Category:
��
22.10 | Posted in


Kacamata tebal dengan bingkai bukan lagi hanya untuk hipster, editor fashion, dan ahli komputer. Dalam dunia kriminal di AS, tampaknya kacamata tersebut menjadi aksesoris terbaru yang digunakan para tersangka untuk meyakinkan para juri bahwa mereka tidak bersalah.



Tahun 2010, lima orang didakwa melakukan pembunuhan berantai di Distrik Kolombia dan saat tampil di persidangan, mereka masing-masing menggunakan kacamata netral (tanpa minus/plus), demikian dikutip Washington Post.

Jaksa penuntut tertarik pada penampilan baru mereka dan membuat mereka menanyakan pada saksi apakah sebelumnya para tersangka memakai kacamata atau tidak, dan para saksi mengatakan tidak.

Rupanya kacamata tersebut jadi alat untuk membuat para tersangka terlihat lebih dapat dipercayai dan tidak terlalu mengintimidasi. Malah, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Forensic Psychology pada tahun 2008, menemukan bahwa para tersangka Afro Amerika dipandang lebih jujur, intelek, dan tidak berbahaya jika mereka memakai kacamata. Para tersangka dalam kasus pembunuhan di Washinton D.C. di atas, semuanya adalah orang Afro Amerika.

Ini bukan satu-satunya kasus di mana kacamata digunakan untuk mengelabui juri. Harvey Slovis, seorang pengacara pembela yang berada di New York, menyuruh semua kliennya untuk memakai kacamata di ruang persidangan. Menurut Washington Post, Slovis menyebutnya sebagai "pembelaan kutu buku."

Entah apakah kacamata berhasil memengaruhi juri atau tidak, pertanyaannya dari semua orang adalah apakah strategi semacam ini dapat diperbolehkan di persidangan. Apakah ini etis? Beberapa orang menyatakan tidak.

"Kacamata tersebut menunjukkan kamu ingin menyembunyikan," ujar Gladys Weatherspoon, seorang jaksa pembela yang berada di Washington, pada Washington Post. "Kacamata tersebut membuatmu terlihat semakin bersalah karena kacamata tersebut sama sekali bukan ciri khas mereka sebenarnya."

Patricia Jefferies, nenek dari seorang kasus pembunuhan D.C, tidak segan mengutarakan pendapatnya tentang kacamata yang dipakai para tersangka. "Kacamata tersebut memengaruhi juri, membuat juri memandang mereka sebagai anak baik-baik," ujar Jefferies pada Washington Post di luar ruang persidangan.

Menggunakan kacamata agar terlihat seperti anak baik-baik tak hanya marak terjadi di Amerika. Di Indonesia pun banyak tersangka melakukan hal yang sama. Setidaknya contohnya bisa kita lihat di sejumlah persidangan yang melibatkan selebritas. Selain kerudung, kacamata jadi salah satu aksesoris wajib untuk dipakai di hadapan hakim dan jaksa.

Menurut Anda sendiri bagaimana? Benarkah tersangka yang memakai kacamata jadi terlihat lebih alim dan "tak bersalah?


Selengkapnya...

Category:
��
22.07 | Posted in


Adf.ly dan Mediafire sedang berperang. Setelah beberapa minggu yang lalu Mediafire memblokir semua link yang berasal dari Adf.ly (dan masalah ini sudah dapat diatasi oleh Adf.ly), sekarang Adf.ly membalas dengan memblokir balik semua link Mediafire.



Kalau sudah begini Admin Blog/Web dan pengunjunglah yang di rugikan. Ini bukan solusi, tapi hanya memperkeruh masalah. Seharusnya Admin adf.ly dan Mediafire berfikir panjang sebelum melakukan aksi saling blokir. Khususnya pihak Mediafire, para member Mediafire yang juga menjadi member di Adf.ly sudah barang tentu akan lebih memilih meninggalkan Mediafire daripada harus melepas Adf.ly.



Yang jadi masalah adalah ketika Mediafire memblokir Adf.ly masih dapat kita tembus dengan beberapa trik, namun ketika Adf.ly balik membalas memblokir Mediafire, sampai saat ini belum ditemukan cara untuk mengatasi hal tersebut, sampai akhirnya kita harus memutuskan untuk mengganti hosting atau mengupload file2 penting kita ke situs free hosting lain.



Semoga saja masalah ini bisa di selesaikan Adf.ly dan Mediafire dengan kepala dingin agar tidak merugikan banyak .

Karena pasti akibat aksi saling blokir-memblokir (seperti anak kecil) ini yang rugi bukan hanya Admin Blog/Web dan pengunjung tapi juga Adf.ly dan Mediafire sendiri. Khususnya pihak Mediafire akan lebih merugi ketimbang Adf.ly. Karena member Mediafire yang juga member di Adf.ly PASTI akan lebih memilih meninggalkan Mediafire.

Jadi menurut saya, aksi Mediafire memblokir Adf.ly dan juga sebaliknya adalah suatu keputusan yang BODOH.

Selengkapnya...

Category:
��

Buku Tamu